Sabtu, 28 Desember 2013

Keadaan Sekitar


Keadaan Sosial dan Budaya

    Berdasarkan letak geografisnya, yang berada di Pulau Jawa. Suasana budaya masyarakat Jawa tergambarkan di Desa Butun. Ada 3 agama yang ada di Desa Butun, yaitu Islam, Kristen, dan Aliran Kepercayaan. Dalam hal kegiatan keagamaan, suasananya sangat dipengaruhi oleh aspek budaya dan sosial Jawa. Seperti adanya kegiatan slametan, tahlilan, mitoni, dan lainnya, yang semuanya menggambarkan sisi akulturasi budaya Jawa dan Islam.

       Dengan berkembangnya teknologi informasi, maka segala arus informasi dari luar akan mudah diterima masyarakat. Dengan segala sumber daya alam yang ada di Desa Butun, sangat dibutuhkan solusi pemanfaatan dan pengolahannya agar memiliki nilai ekonomis yang lebih. Sehingga dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat.

       Dalam catatan sejarah, bencana alam yang pernah terjadi adalah meletusnya Gunung Kelud. Hal ini tidak semata-mata menimbulkan dampak negatif, tetapi juga menimbulkan dampak positif pula. Contohnya segala material akibat letusan yang melimpah (seperti: pasir, bebatuan, dll), sampai saat ini masih banyak warga yang bermata pencaharian sebagai penambang pasir dan batu.

Pemerintahan, dan Kelembagaan

     Keberadaan Rukun Tetangga (RT) sebagai bagian dari satuan wilayah pemerintahan Desa Butun memiliki fungsi yang sangat berarti terhadap pelayanan kepentingan masyarakat wilayah tersebut, terutama terkait hubungannya dengan pemerintahan pada level di atasnya. Dari kumpulan Rukun Tetangga (RT) inilah sebuah padukuhan Rukun Warga (RW) terbentuk.

    Sesuai dengan sistem pemerintahan yang dianut di Indonesia, maka menuntut untuk setiap warga negaranya untuk menganut sistem pemerintahan yang demokratis sesuai peraturan perundang-undangan yang telah dibuat. Hal tersebut seperti yang digambarkan dalam sistem pemerintahan yang telah berjalan di berbagai daerah, khususnya di Desa Butun. Seperti dalam pemilihan kepala desa dan kepala dusun, melibatkan warga masyarakat desa secara umum.

     Jabatan kepala desa merupakan jabatan yang tidak serta merta dapat diwariskan kepada anak cucu. Mereka dipilih karena kecerdasan, etos kerja, kejujuran dan kedekatan dengan warga desa. Setiap orang yang memiliki dan memenuhi syarat, sesuai yang sudah ditentukan dalam peraturan perundangan yang berlaku, bisa mengajukan diri untuk mendaftar menjadi kandidat kepala desa. Kepala desa memiliki masa jabatan maksimal sebanyak 2 periode, yang mana 1 periode kepemimpinan adalah selama 8 tahun.
Sistematika pengambilan keputusan di desa selalu melibatkan masyarakat baik melalui lembaga resmi desa (Badan Perwakilan Desa) maupun melalui masyarakat langsung. Jadi dapat diketahui bahwa pola kepemimpinan di desa Butun menganut pola kepemimpinan yang demokratis.

Keadaan Perekonomian

     Penduduk Desa Butun sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani, pedagang, industri dan lain-lain. Pertanian di Desa Butun diantaranya menghasilkan padi, jagung, cabe, kelapa, polowijo, sedangkan dalam perkebunan menghasilkan kakao dan peternakan menghasilkan ayam potong, puyuh, dan lele.

Keadaan Alam dan Potensial Fisik Lokasi

1.  Keadaan Umum
         Secara geografis Desa Butun terletak pada posisi 7o21’ – 7o31’ Lintang Selatan dan 110o10’ –   111o40’ Bujur Timur. Ketinggian Desa Butun dari Permukaan laut  451 meter. Suhu harian di desa ini berkisar pada 20oC – 26oC. Desa Butun terdiri dari rumah penduduk, persawahan, dan perkebunan.

2.  Orbitas
  • Jarak ke Ibukota Kecamatan                               : 2  km
  • Lama tempuh ke Ibukota Kecamatan                   : 10  menit (dengan kendaraan bermotor)
  • Kendaraan umum ke Ibukota Kecamatan             : Tidak Ada
  • Jarak ke Ibukota Kabupaten                                : 24  km
  • Lama tempuh ke Ibukota Kabupaten                    : 30 menit (dengan kendaraan bermotor)
  • Kendaraan umum ke Ibukota Kabupaten/ Kota    : Ada
  • Jarak ke Ibukota Propinsi                                     : 162 km
  • Lama jarak tempuh ke Ibukota Propinsi                :  4  jam (dengan kendaraan bermotor)
  • Kendaraan umum ke Ibukota Propinsi                   : Ada
3. Sumber Daya Alam


NO.
DAERAH
LUAS
1
Tanah Pesawahan    248,2      Hektar
2
Tanah Kering     185,9     Hektar
3
Pekarangan/bangunan     164,1     Hektar
4
Tegal/kebun       21,8     Hektar
5
Hutan Lindung         0        Hektar
6
Perkebunan Negara         0        Hektar
7
Perkebunan Swasta         0        Hektar



4. Sumber Daya Manusia
     Bersadarkan data Administrasi Pemerintahan Desa tahun 2010, jumlah penduduk Desa Butun terdiri dari 1579 KK, dengan jumlah total 4.808 jiwa, dengan rincian 2.315 laki-laki dan 2.493 perempuan sebagai mana tertera dalam table berikut :

NO
USIA
JUMLAH
PERSENTASE
1
0 – 6
604  Orang
12,56 %
2
7 – 12
 415  Orang
8,63 %
3
13 – 18
850  Orang
                  17, 67%
4
19 – 24
727  Orang
15,12 %
5
25 – 55
1730  Orang
 35,99 %
6
56 – 79
458 Orang
9,53 %
7
>80
24 Orang
0,5%
JUMLAH
 4.808 Orang
100%

     Dari data di atas nampak bahwa penduduk usia produktif pada usia 25 – 55 tahun Desa Butun sekitar 1.730 atau hampir 35,99%. Hal ini merupakan modal berharga bagi pengadaan tenaga produktif dan SDM.
Taraf pendidikan masyarakat Desa Butun mulai dari tingkat SD sampai bergelar sarjana atau akademi, namun sebagian besar bertaraf pendidikan SD/MI.

NO
JENJANG PENDIDIKAN
JUMLAH
PERSENTASE
1
Buta huruf
12
0,25%
2
Belum Sekolah
    492
10,37%
3
Tidak Tamat SD
    790
16,61%
4
Tamat Sekolah SD
1.160
24,4%
5
Tamat Sekolah SMP
1.032
21,7%
6
Tamat Sekolah SMA
1.124
23,61%
7
Tamat Akademik/ Sederajat
     110
2,32%
8
Tamat Perguruan Tinggi Sederajat
      35
0,74%
Jumlah Total
4.755
100,00 %

Rendahnya kualitas pendidikan di Desa Butun, tidak terlepas dari terbatasnya sarana dan prasarana pendidikan yang ada, disamping itu masalah ekonomi dan padangan hidup masyarakat masih terbatas.  Secara keseluruhan sarana dan prasarana pendidikan yang terdapat di desa tersebut adalah 3 SD, 1 MI, 2 TK Darma Wanita, 2 TK Al-Hidayah.



Letak, Luas, dan Kemampuan Umum

       Desa Butun merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar Provinsi Jawa Timur. Konon Desa Butun masih berupa hutan belantara, dibabat dari 2 (dua) arah yaitu dari arah selatan yang dibabad oleh Kyai IMAM TOBRONI sebagai pimpinannya yang berasal dari Mataram, menghasilkan 2 (dua) dukuh atau dusun yakni Dusun Butun dan Jetis, dan dinamakan Desa Butun. 

         Pembabadannya dimulai dari pinggir akhirnya tembus atau butul ( jawa ) dijadikan nama dusun / desa Butul menjadi Butun. Dan dari arah utara dibabad oleh WONGSO KROMO sebagai pimpinannya yang berasal dari Ponorogo, menghasilkan 2 ( dua ) dukuh atau dusun byakni Dusun Baos dan Balong, dinamakan Desa Baos. Nama Dusun Jetis dahulu kala disebut Dukuh Temurejo karena di Dukuh tersebut banyak tumbuh tanaman obat – obatan ( temu lawak, temu ireng dsb ) dan di Dusun Jetis ada sebagian wilayah (1 RT) yang disebut Jumput, karena dahulu sering terdapat Penyamun/ begal diwilayah itu, maka dengan seringnya terjadi peristiwa tersebut timbul kata-kata dalam bahasa jawa “ Ojo Tastis mundak dijumput “ akhirnya Dukuh Temurejo berubah menjadi Dukuh Jetis dan kata Jumput tetap menjadi nama sebagian wilayah tersebut ( sekarang wilayah RT 03 RW 02 ).

         Dusun Baos, karena wilayahnya yang luas dan penduduknya masih sedikit dalam bahasa jawa disebut Aos, akhirnya dijadikan nama dukuh/dusun Baos .Dusun Balong, nama ini diambil dari wilayah tersebut banyak sumber air dan tempat yang rendah sehingga banyak terdapat genangan-genangan air ( dalam bahasa jawa disebut Balongan ), maka wilayah tersebut disebut Dukuh/Dusun Balong sampai sekarang.
Secara geografis Desa Penataran terletak pada posisi 7o21’ – 7o31’ Lintang Selatan dan 110o10’ – 111o40’ Bujur Timur.

       Jarak dari desa ke kecamatan lebih kurang 2 km, dan jarak dari desa ke Kabupaten Blitar lebih kurang 24 km. Desa Butun termasuk daerah dataran rendah dengan ketinggian wilayah kecamatan dari permukaan 451 m diatas permukaan laut dan luas wilayah  Km2. Adapun batas-batas wilayah desa sebagai berikut :
  • Utara   :  Desa Ngaringan
  • Timur   :  Kec. Wlingi
  • Selatan :  Kec. Talun
  • Barat    :  Desa Tambakan dan Desa Gandusari

Desa Butun terdiri atas 8 Rukun Warga (RW), 27 Rukun Tetangga (RT), dan 4 dusun, yaitu
  1. Dusun Butun
  2. Dusun Baos
  3. Dusun Balong
  4. Dusun Jetis

Desa Butun

      Desa Butun merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar Provinsi Jawa Timur. Jarak dari desa ke kecamatan lebih kurang 2 km, dan jarak dari desa ke Kabupaten Blitar lebih kurang 24 km. Desa Butun termasuk daerah dataran rendah dengan ketinggian wilayah 451 m diatas permukaan laut.